Senin, 17 Februari 2014

Merawat Gitar Anda




Perlakukan gitar Anda seperti bayi. Jika Anda orangtua yang pernah merawat anak bayi, Anda akan mengerti. Gitar Anda wajib mendapat perawatan paling tidak seminggu sekali, karena menurut penelitian saat bermain gitar, otak , jari-jari, pergelangan dan tungkai tangan bekerja cukup keras, sehingga tanpa disadari manusia mengeluarkan keringat cukup banyak dari tangannya. Hal ini jarang disadari oleh para gitaris. 

Coba lihat gitar Anda, apakah ada karat di setiap permukaan yang dibatasi tiap fret-nya (fretboard). Itu disebabkan setelah bermain, senar gitar Anda terkena keringat juga kotoran, debu, dll. Jika terus dibiarkan akan menyebabkan suara gitar Anda menjadi sumbang. 

Berikut ada beberapa tips cara merawat gitar Anda.


Bersihkan Gitar

Gitar Anda juga perlu mandi. Bukan berarti dibawa ke kamar mandi lalu disiram, cukup di-lap saja dengan bahan kaos, baik body dan neck. Untuk area dibawah senar yang cukup sulit dibersihkan debunya: area sekitar soundhole (akustik), bagian pickup (elektrik), gunakan kuas cat. Bila perlu, gunakan cairan pengkilap gitar (guitar polish) yang banyak tersedia di toko musik.

Bersihkan Senar
yaitu membersihkan seluruh bagian senarnya dengan cara dilap dengan bahan kaus yang lembut. Bila perlu dibasahi lebih dulu dengan cairan pembersih senar  (string cleaner) yang tersedia di toko-toko musik.


Letakkan dengan Benar

Paling baik letakkan pada guitar stand. Biasanya, setelah memainkan gitar, jika tidak ada guitar stand, pegitar akan meletakkan gitar berdiri, yakni posisi ujung neck bagian atas ditempelkan di dinding atau diletakan miring di lantai yang berpermukaan rata/karpet. Alternatif lain meletakkan gitar adalah terlentang, dengan bagian neck bersenar menghadap ke atas.

Mohon Jangan Dibanting atau terantuk benda-benda keras
Apakah ada orangtua yang membanting bayinya? Beberapa  gitaris hard-rock dan heavy metal kadangkala memberi contoh buruk dengan  membanting gitarnya ketika manggung.  Saran: Jangan sekali-kali membanting gitar Anda karena akan merusak suara dan bodi gitar. Apalagi jika gitar tsb Anda beli dengan harga lumayan mahal.

Gunakan Rumah Gitar (Guitar Case)

Pastikan gitar Anda mempunyai “rumah” untuk melindunginya dari udara kotor diluar, dan dari benturan, baik yang lembut (softcase) maupun yang keras (hardcase). Softcase lebih ringan dan mudah dibawa kemana mana, sedangkan hardcase melindungi total dari benturan. Tergantung pilihan Anda, selalu simpan gitar Anda dalam case apabila tidak dimainkan. Maka gitar Anda bakal lebih awet dan tidak mudah rusak.

Jaga Agar Temperatur Gitar Tidak Terlalu Panas/Dingin/Lembab

Jangan simpan gitar Anda di kabin atau bagasi mobil ketika udara panas terutama kita yang tinggal di Indonesia. Temperatur yang tinggi dikabin/bagasi akan membuat gitar Anda menjadi terlalu kering, mengkerut atau neck menjadi bengkok. Juga hindarkan meletakkan gitar dalam waktu lama pada tempat yang memiliki udara lembab karena gitar Anda akan berjamur dan mempengaruhi kualitas suara dan daya tahan bodi.

Kendurkan Senar

Selain membersihkan senar gitar, Anda juga perlu mengendurkan senar gitar bila tidak dipakai dalam waktu 2 minggu. Ini bertujuan agar neck gitar Anda tidak melengkung. Senar gitar yang disetel adalah tali yang ditegangkan, dan penegangan ini akan menarik dua sisi yang menegangkan. Pada gitar, jika tidak dimainkan, tarikan akibat senar yang tegang ini bisa membengkokkan neck, walau kemungkinannya kecil.  Jika Anda memakai gitar yang sama setiap hari mengendurkan senar tidak diperlukan.

Bersihkan Fretboard

Fretboard adalah tempat bersarangnya kotoran akibat keringat dari jari dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa menjadi kerak. Setiap Anda mengganti senar, sekalian bersihkan fretboard-nya dengan pick gitar/sikat gigi kering, lalu lap dengan bahan kaus.

Ganti Senar

Jika senar gitar Anda sudah berkarat, gantilah. Jika tidak, bukan hanya tidak enak dimainkan, tapi warna suaranya juga menjadi tidak keruan, dan merusak fret gitar. Selain itu, jari-jari Anda juga bisa sakit. Belum lagi kalau senar itu putus dan kemudian melukai tangan Anda. 
Ada dua alternatif pengganti senar yang sudah berkarat:
  1. Jika Anda pemain gitar kambuhan (kadang main, kadang tidak) dan budget Anda sangat minim; cukup ganti senar yang sudah berkarat. 
  2. Jika Anda punya budget yang cukup, pemusik serius, seorang professional atau pemusik yang sering manggung/ performance setiap minggu biasakan untuk mengganti senar gitar satu set sekaligus, 6 buah. Hal ini untuk mencegah belangnya warna suara antara senar baru dan senar lama. Jadi bila senar Anda sudah lama (>6 bulan s/d 1 tahun) dan putus salah satunya, disarankan mengganti semuanya.

Sumber Gambar diatas: http://froggybottomguitars.com/images/stories/blog/care-of-fb-guitar.jpg







Selasa, 21 Januari 2014

BUKU: Guitar 4 Christ


PENGANTAR
G4C (Guitar For Christ) adalah metode belajar gitar pop yang dipercepat (accelerated guitar method) sehingga setiap orang yang sudah percaya serta rindu akan dimampukan untuk melayani dan mengiringi lagu pujian dan penyembahan dalam kelompok sel.
Karena bersifat crash course, maka setiap sesi lebih sedikit teori & langsung praktik.  
G4C punya target (dengan syarat semua latihan dilakukan dengan rajin); sebagai berikut
·         5 X pertemuan anggota sudah bisa mengiringi sederhana. (Lihat foto2 gitaris G4C di closed group facebook: G4C-Mentoring & Discipleship Guitar Method. Jika ingin join closed group hubungi/add as friend di facebook account Stephanus Tedy Rozali).
·         10 X pertemuan anggota sudah bisa mengiringi dengan teknik petikan jari ( fingerpicking)
·         20X pertemuan anggota sudah bisa simple transcribing/menggubah lagu sederhana. 
·         Menciptakan mentor G4C. Ada materi lanjutan khusus jika peserta terpanggil dan mau jadi mentor G4C.
Walaupun guitar course ini KILAT tapi menuntut hal-hal sbb: 
·         Setiap peserta harus latihan minimal 30 menit sehari, setiap hari. Tidak boleh ada hari yang terlewatkan.  Peserta juga melakukan tugas yang diberikan dalam setiap sesi.
·         Setiap peserta harus punya gitar akustik (untuk latihan rutin tiap hari di rumah/di perjalanan) serta semangat untuk belajar & komitmen melayani di FC = Family Community (kelompok sel) masing-masing. Gitar karena 1 gitar bisa handle 1 FC (s.d 12 orang). Akustik karena jika listrik padam, pujian & penyembahan tetap bisa diiringi alat musik.
·         Karena G4C Course bersifat personalized (metode belajar gitar mentor dan pemuridan), maka paling efektif jika jumlah peserta per-sesi maksimum 5 orang.
Saya berdoa supaya buku ini menjadi berkat dalam menciptakan para pemuji dan pemimpin pujian dalam kelompok sel.
Terima kasih.     
Be safe.    Take care.    Be ready to  happy practice.
Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.


  In HIS Service,

 Stephanus Tedy R.



Kamis, 19 Desember 2013

GUITAR 4 CHRIST LATEST CLASS-UPDATE !

GUITAR 4 CHRIST LATEST CLASS-UPDATE !


G4C Angkatan ke-17


LOKASI: CHRIST CATHEDRAL SERPONG
Jl. Telaga Gading Serpong 888
Gading Serpong
Tangerang 
Banten 15332
Phone: 021-5315-4999

Contact Person: Ibu Rini Pua


PESERTA yang sudah mendaftar: 10 ORANG (atau kelipatan 5)

MENTOR / Guitar Coach : Kevin Benaya Stefan dan Stephanus Tedy

WAKTU: Pukul 10.00-12.00 WIB

Sesi I   : 23 Nopember 2013
Sesi II  : 30 Nopember 2013
Sesi III : 11 Januari 2014
Sesi IV : 18 Januari 2014
Sesi V  : 25 Januari 2014

Nilai-Nilai G4C




Nilai-Nilai (Values):

It is not about guitar. It is about praising and worship Our Awesome God through guitar.


Everybody is a teacher, a leader and also a pupil.





Misi G4C



Misi (Mission):


Diberkati untuk Memberkati.




Visi G4C



Visi (Vision):


Setiap anggota mampu memuji dan menyembah Allah Tritunggal dengan iringan alat musik gitar baik secara solo maupun sebagai tim (bersama dalam harmoni).





Rabu, 18 Desember 2013

Logo G4C

About G4C



  Foto: Atlantis Guitar Model AGCX-50

G4C (Guitar For Christ) adalah metode belajar gitar pop yang dipercepat (accelerated guitar method) sehingga setiap orang yang sudah percaya serta rindu akan dimampukan untuk melayani dan mengiringi lagu pujian dan penyembahan dalam kelompok sel. Karena bersifat crash course, maka setiap sesi lebih sedikit teori & langsung praktik.  G4C punya target (dgn syarat semua latihan dilakukan dengan rajin) sebagai berikut

  • 5 X pertemuan anggota sudah bisa mengiringi sederhana. 
  • 10 X pertemuan anggota sudah bisa mengiringi dgn teknik fingerpicking. 
  • 20X pertemuan anggota sudah bisa simple transcribing/menggubah lagu sederhana. 
  • Menciptakan mentor G4C. Ada materi lanjutan khusus jika peserta terpanggil dan mau jadi mentor G4C.

Hubungi Pengurus G4C



Karena keterbatasan mentor dan sumber daya, untuk sementara kami hanya dapat melayani group coaching  (per grup 5 orang dan kelipatannya) untuk gereja-gereja di area Jakarta dan Tangerang. Silahkan buat surat permohonan resmi dari pastor / gembala gereja yang berminat dan kirimkan lewat e-mail kepada:

admin-at-guitar4christ-indonesia.com


Untuk mentoring gitar pribadi / profesional silahkan hubungi e-mail:

tntyconsulting-at-stephanustedy.com







Rabu, 13 November 2013

KELAS G4C KE - 17

GUITAR 4 CHRIST LATEST CLASS


G4C Angkatan ke-17


LOKASI: CHRIST CATHEDRAL SERPONG
Jl. Telaga Gading Serpong 888
Gading Serpong
Tangerang 
Banten 15332
Phone: 021-5315-4999

Contact Person: Ibu Rini Pua


PESERTA yang sudah mendaftar: 10 ORANG (atau kelipatan 5)

MENTOR / Guitar Coach : Kevin Benaya Stefan dan Stephanus Tedy

WAKTU: Pukul 10.00-12.00 WIB

Sesi I   : 23 Nopember 2013
Sesi II  : 30 Nopember 2013
Sesi III : 07 Desember 2013
Sesi IV : 14 Desember 2013
Sesi V  : 21 Desember 2013

Rabu, 06 November 2013

Latar Belakang Munculnya G4C

Donarlo Hartono (kiri) dan Kevin Benaya Stefan (kanan) murid G4C remaja pertama kali

Tahun 2009, dalam suatu kelompok sel kami di Lippo Village, tidak ada orang yang bisa bermain musik dengan baik, kecuali satu orang yang bisa memainkan keyboard. Masalahnya keyboard tersebut harus memakai listrik. Jika listrik padam, anggota kelompok sel cukup puas dengan tepuk tangan.
Sebelumnya ketika SMP tahun 80-an saya pernah belajar gitar otodidak. Tapi tidak terstruktur. Hanya buat diri sendiri. Dan tidak pernah melayani dalam kelompok sel. Itupun bergitar dengan perasaan tidak peka, hanya bisa main di kunci tertentu dan harus melihat teks lagu yang ada chord gitarnya. Begitu penyanyi yang diiringi nada suaranya pindah ke kunci lain, saya sudah kebingungan. Penyanyinya terpaksa menunggu saya mencari kunci yang tepat (seringkali tidak ketemu). Itu sangat meresahkan bagi penyanyi dan sungguh memalukan bagi saya.
Karena takut dipermalukan, saya tidak memberitahu Ketua kelompok sel bahwa saya pernah belajar gitar otodidak. Oleh sebab itu, didorong kebutuhan, beliau mengundang pemain gitar dari tempat lain supaya bisa mengiringi dalam pujian dan penyembahan. Minggu berikutnya pemain gitar itu ada pelayanan di tempat lain, kembali tepuk tangan dikumandangkan.
Suatu hari putera saya Kevin ingin kursus gitar akustik. Ada tugas dan latihan gitar yang harus juga di-follow-up oleh saya sebagai orangtuanya. Guru musik Kevin, Pak Victor meminta saya masuk ke ruang kelas untuk mengikuti setiap sesi juga. Sehingga saya bisa ikut memonitor latihan Kevin di rumah. Otomatis saya belajar gitar dari awal. Ikut berlatih di rumah bersama Kevin. Lebih terstruktur karena ada guideline dari Pak Victor.
Suatu sore, ketika sedang mandi dan bershampoo, ada pikiran melintas mendorong saya untuk mengajar gitar kepada para teman-teman di kelompok sel sehingga semua bisa melayani melalui gitar. Saya agak takut. Apakah saya pantas? Saya baru belajar beberapa sesi dasar gitar, mana mungkin sudah harus mengajar yang lain? Tidak ada ijazah musik. Bahkan kursus musik secara resmi belum pernah saya ikuti, kecuali mendompleng mengawasi Putera saya latihan. Apakah ide gila ini suara Tuhan atau suara setan yang ingin mempermalukan saya?
Saya mendiamkan ide tersebut beberapa hari. Tapi dorongan untuk berbagi ilmu gitar yang sangat sedikit dan sangat mendasar itu semakin kuat. Ketika saya ceritakan kepada isteri, pertama kali mendengar, dia tertawa mengakak (isteri saya memang suka melucu dan tertawa, itulah sebabnya saya menikahinya. J) Saat itu saya merasa malu dan agak terhina. Tapi syukur dia kemudian bertobat. J
Akhirnya bersama isteri saya berdoa meminta apakah Tuhan benar-benar ingin saya melayani di bidang musik bagi pemula (newbie). Walaupun belum tahu cara detailnya seperti apa.[Sekarang saya baru sadar, itulah panggilan Tuhan. Tuhan memanggil saya (yang saat itu sangat sedikit ilmu gitarnya), karena banyak orang yang pintar main gitar dan bisa mengajar tapi tidak mau/tidak terpanggil mengajar orang-orang itu; yang seperti domba tanpa gembala].
Sehabis mengikuti pertemuan kelompok sel berikutnya (sekali lagi dengan iringan musik tepuk tangan), saya memberanikan diri berbicara kepada ketua kelompok.
Usulan gila dan nekad itu diterima dengan sukacita.
Sekarang bola tanggungjawab sudah berada di tangan saya.
Nasehat Rasul Yakobus dalam Surat Yakobus 4:17:  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa; menjadi pegangan bagi saya dan saya anjurkan kepada seluruh peserta G4C.
Pegangan lain adalah prinsip 7P dari klub Toastmaster selalu memberi semangat kepada saya (berikutnya kepada seluruh peserta G4C). Proper preparation and proper practice prevent poor performance.
Dengan banyak persiapan hati (melawan rasa pingin mundur dan melarikan diri. Ada rasa takut, bagaimana kalau Sidney Mohede atau Jubing Kristianto melihat saya bermain gitar dengan cara yang sangat sederhana dan berani mengajar?).
Melakukan banyak berdoa (sungguh banyak. Oh Tuhan… tolong saya…).
Banyak memelototi video gitar di YouTube.
Banyak membaca buku gitar lain.  Kurang tidur.
Dilanjutkan membuat buku manual sederhana.
Akhirnya, pada bulan Juli 2009, mulailah pelayanan Guitar For Christ (G4C) yang pertama di kelompok sel Lippo Village.

G4C di Lippo Village 2009
Atas anugerah Allah dan dukungan penuh dari keluarga dan ketua kelompok sel, dalam waktu 2 bulan, sudah ada 7 gitaris di kelompok sel kami. 
Bulan berikutnya kelompok G4C yang kedua dimulai di kelompok sel lain.
Kemudian pimpinan gereja minta diadakan di gereja Christ Cathedral di Gading Serpong.
Kemudian cabang gereja di Jakarta meminta G4C diadakan.
Bahkan di Gereja Basilea, Menteng, Jakarta Pusat, G4C disana menerima sumbangan 10 buah gitar Yamaha C390 lengkap dengan sarungnya.

G4C di GBI Basilea Menteng Jakarta Pusat 2011

Kemudian gereja lain meminta G4C diadakan juga. Sampai sekarang, sudah 234 orang yang sudah mengikuti pelatihan G4C.  

G4C di Christ Cathedral 2010


Puji Tuhan !
Tidak ada maksud meninggikan diri dalam kesaksian di atas. Semua untuk kemuliaan Allah.
Maksud kesaksian di atas adalah: melakukan hal-hal kecil dengan sebaik mungkin (excellent) merupakan dasar untuk melakukan hal-hal yang lebih besar.
Jika sungguh taat kepada Allah Bapa, Andapun dan siapapun bisa melakukannya.
Ketika saya mengajarkan prinsip gitar yang sangat sedikit dengan hati yang rela kepada orang yang tepat sesuai tuntunan Roh Kudus, Tuhan menambahkan kapasitas saya.
Bulan Mei 2010 lagu “Buah Roh” bisa tercipta ketika saya (sekali lagi) sedang mandi dan bershampoo. Anda bisa melihat dan mendengar lagu ini pada link video berikut:


Kejadian ini membuat saya semakin yakin bahwa Tuhan Yesus itu sungguh hidup dan berkuasa bagi setiap orang yang sungguh- percaya, taat dan mengasihi Dia (Yoh. 14:21; 1Kor. 2:9). Sungguh benar perkataan Yesus Kristus:
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38)
Pernyataan di atas dikonfirmasi lagi oleh Rasul Paulus:
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35)
Memberi apa yang kita miliki dengan tulus kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat akan memperbesar kapasitas kita untuk menerima. Kemudian, kita kembali memberi dengan apa yang sudah kita terima dari Allah Bapa. Begitu seterusnya. Itulah proses lingkaran kasih sejati yang mengutamakan orang lain. Diberkati untuk memberkati.
Kita mau memberi karena Yesus Kristus sudah memberikan contoh kepada kita dengan memberikan yang terbaik apa yang Ia miliki; nyawa-Nya sendiri (Mrk. 10:45).
Jika kita diberi kesempatan melayani, itulah anugerah dari Bapa di sorga (Yak. 1:17). Bukan karena kita kaya, kita kuat, kita pintar, kita gagah, kita cantik dan ganteng, atau kita layak, tapi karena kita sudah ditebus oleh darah-Nya yang mahal (1Kor. 6:20; 7:23).
Kita adalah orang yang berhutang (Rm. 8:12). Oleh sebab itu, kita layak taat kepada Allah bukan kepada manusia; apalagi manusia daging kita sendiri.
Talenta yang baru ditambahkan ketika kita ketika taat kepada hal-hal kecil yang sudah dipercayakan Allah kepada kita.
Allah Bapa tahu kapan waktu yang paling tepat untuk membangkitkan seorang Putera dan menjadi seorang Bapa.
Momentum (kairos) itu akan tiba. Sesuai kehendak dan waktu Bapa kita di sorga, jika hati kita sungguh-sungguh taat melayani untuk kemuliaan nama-Nya.
Pada waktunya, Allah Bapa akan memanggil kita. Saya berharap Allah Bapa akan berkata:
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. (Matius 25:21,23)


Itulah pujian terindah dari pencipta kita.  Amin.

Visi, Misi dan Nilai-nilai G4C


Visi (Vision):
Setiap anggota mampu memuji dan menyembah Allah Tritunggal dengan iringan alat musik gitar baik secara solo maupun sebagai tim (bersama dalam harmoni).


Misi (Mission):
Diberkati untuk Memberkati.


Nilai-Nilai (Values):

It is not about guitar. It is about praising and worship Our Awesome God through guitar.


Everybody is a teacher, a leader and also a pupil.

About Guitar For Christ (G4C)





  Foto: Atlantis Guitar Model AGCX-50

G4C (Guitar For Christ) adalah metode belajar gitar pop yang dipercepat (accelerated guitar method) sehingga setiap orang yang sudah percaya serta rindu akan dimampukan untuk melayani dan mengiringi lagu pujian dan penyembahan dalam kelompok sel. Karena bersifat crash course, maka setiap sesi lebih sedikit teori & langsung praktik.  G4C punya target (dgn syarat semua latihan dilakukan dengan rajin) sebagai berikut

  • 5 X pertemuan anggota sudah bisa mengiringi sederhana. 
  • 10 X pertemuan anggota sudah bisa mengiringi dgn teknik fingerpicking. 
  • 20X pertemuan anggota sudah bisa simple transcribing/menggubah lagu sederhana. 
  • Menciptakan mentor G4C. Ada materi lanjutan khusus jika peserta terpanggil dan mau jadi mentor G4C.